Hiburan Baru Rakyat Indonesia, Ahok vs DPRD

Setelah beberapa minggu "dihibur" dengan drama adu kuat antara KPK dan Polri yang (sementara) berujung pada pembatalan pelantikan Komjen Budi Gunawan dan penetapan status terngka dua ketua KPK non aktif, kini kembali hadir "drama baru" yang tak kalah seru yakni perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama (Ahok) versus DPRD. Sebut saja judulnya "Kisruh APBD : Berebut Benar Antara Eksekutif dan Legislatif".

Drama baru yang satu ini mungkin lebih seru ketimbang drama KPK vs Polri, karena seorang Ahok akan tos-tosan dengan 106 anggota DPRD DKI.

Belum kelihatan hasilnya karena DPRD baru saja mengetok palu menyetujui Hak Angket (Hak untuk melakukan penyelidikan) sedang Ahok baru saja menyerahkan segepok bukti-bukti kebrobrokan DPRD kepada KPK setelah mengadu ke Presiden Jokowi. 

Banyak yang ingin melihat akhir dari tos-tosan ini dan menjawab 2 (dua) hal, Pertama, apakah Ahok mampu membuktikan tudingannya atas dana siluman sebesar 12,1 T yang muncul dalam APBD 2015 DKI Jakarta atau tidak. Lebih-lebih karena Ahok terlanjur menyebut bahwa dana siluman ini merupakan ulah dan titipan dari oknum-oknum anggota DPRD. Kedua, apakah justru DPRD yang berhasil menelikung Ahok dan berakhir pada pemakzulannya.

Seperti diketahui bahwa dunia politik selalu menawarkan kejutan. Siapa tahu akan muncul hasil seperti praperadilan Budi Gunawan yang unbelievable dan telah membuat terkapar banyak orang karena mengalami stroke politik secara mendadak..

Terkait dengan dana siluman yang menjadi pemicu perseteruan ini, dana sebesar itu adalah paket pengadaan UPS (Uninterruptible Power Supply) dan alat-alat lainnya untuk beberapa sekolah di Jakarta. Pengadaaan barang ini adalah kali kedua dimana tahun 2014 lalu masih bisa teralisasi karena Ahok belum menerapkan e-Budgeting dalam penyusunan APBD. 

Penelusuran beberapa media menyebutkan bahwa pemenang tender pengadaan UPS tahun 2014 disebut banyak kejanggalan. Perusahaan yang disebut sebagai pemenang tender ternyata tidak bergerak dalam bidang yang terkait dengan UPS, bahkan ada yang tidak tahu kalau alamatnya dipergnakan sebagai peserta tender.

Sebagai contoh adalah  PT Frislianmar Masyur Mandiri yang beralamatkan di Jalan Pramuka Nomor 19 A, Jakarta Timur. Tidak ada nama perusahaan dimaksud di alamat ini karena yang ada adalah sebuah percetakan dan foto copy dengan nama PD Wirasaba (baca disini). Keanaehan juga ditunjukan pemenang tender yang dari Sidoarjo Surabaya. Perusahaan yang disebut sebagai pemenang tender UPS senila 5,8 Milyar itu hanyalah perusahaan pengolah tepung ikan. Nah, lho ?

Orang awam pasti dibuat gedek-gedek dan geleng-geleng dengan realita ini. Bila tuduhan Ahok terbukti maka betapa bejatnya wakil rakyat itu ternyata. Mereka meraih simpati rakyat hanya untuk menipunya kembali. Lalu siapa yang diwakilinya di lembaga wakil rakyat yang terhormat itu. Para wakil rakyat ternyata tidak benar-benar memikirkan kepentingan rakyat tetapi memikirkan perutnya sendiri.

Satu hal lagi, ternyata tindak pidana korupsi APBD terjadi bila terdapat kompromi antara eksekutif dengan legislatif. Dalam kasus Ahok vs DPRD ini, untung saja DKI menerapkan e-Budgeting yang transparan. Pertanyaannya, bagaimana dengan daerah-daerah yang tidak menerapkan e-budgeting dalam penentuan APBD dan hanya diketahui lembaga eksekutif dengan legislatif. Siapa yang akan mengontrolnya?

Tapi sudahlah, mari kita lihat pertunjukan baru ini dengan istigfar terlebuh dahulu, astagfirullahaladzim !

  

Komentar

  1. Drama baru antar pejabat,
    Temanya tuduh-menuduh,
    Saya datang ingin bersahabat,
    Untukmu tanpa Ada yang suruh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahok menuduh Anggota DPR Yang Jahat
      Demi uang menghalalkan segala cara
      Saya terima anda sebagai sahabat
      Semoga selalu tersenyum dan gembira :)

      Hapus
  2. menarik untuk ditunggu. siapakah yg akan keluar sebagai pemenang. atau ujung2nya berdamai dengan alih-alih demi kepentingan rakyak.. salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. entahlah mas, tetapi kalau sudh sampai KPK seperti tidak akan ada kata damai.... :)

      Hapus
    2. benar skali mbak.. biarkan proses hukum berjalan..

      Hapus
    3. betul mas....rakyat kecil seperti saya hanya bisa melihat dan mendoakan agar kebenaran segera terungkap...

      Hapus
  3. pertamanya nggak ngerti kenapa ada hestek save ahok, eh ternyata masalah tender UPS ini, katanya juga salah satu pemenang tender merupakan toko fotocopy :|

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya itulah mak janggalnya...bakal ramai ini... :)

      Hapus
  4. Kalo smuanya diusut, Saya rasa semua pejabat baik itu dari DPR, DPRD, Polisi atau institusi negara lainnya pasti akan tersangkut dana korupsi. Sayangnya semua pejabat negara sudah dibekingi oleh aparat. Saya sedih KPK aja yang mau usut malah di tuduh kejahatan.. UPS made in china bisa sampe 5,8 milyar. hahaha. emang gak masuk akal ya mba... #saveahok...

    BalasHapus
    Balasan
    1. he..he..he. disitulah permasalahannya...kelihatan banget kalau sedang bermain-main dengan angggaran kan man?

      Hapus
    2. Sudah terorganisir sepertinya ya mba, Coba kalo ahok gak bongkar kasus tersebut, bisa jadi negara merasa dirugikan dengan APBD yang terbuang sia sia ke kantong para pejabat..

      Hapus
    3. betul mas...kalau memang benar, ini yang dinamakan korupsi berjamaah....'gak mungkin dilakukan satu orang apalagi dalam lembaga wakil rakyat yang terdiri dari banyak orang dan komisi.... :)

      Hapus
  5. saya denger cerita dari sodara yg sekolahnya di jakarta dapet UPS tahun lalu, padahal pihak sekolah gak ngajuin tau2 dapet kiriman, serah terimanya suruh terima aja jangan banyak tanya.. kok bisa gitu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau banyak tanya malah ketahuan belangnya kan mas...he..he..he...

      Hapus
  6. hahaha, ada cerita baru ya mbak...bisa dibilang seru nih...

    BalasHapus
  7. mending nonton bola dech dari pada nonton kisruh politik,,, :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. he,,he...he... monggo mas...saya mah enggak suka nonton bola.... :)

      Hapus
  8. wah, kok bisa ya pemenang tendernya kayak gitu? eleh eleh eleh. kita tunggu hasil ahirnya saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya mas...kikta tunggu hasilnya...kayaknya seru....

      Hapus
    2. mbk Yuni dukung yang mana? saya dukung yang benar saja :D

      Hapus
    3. iya betul mas...saya juga mendukung yang benar....coba lihat yang ini ANGGOTA DPR PANIK

      Hapus
  9. Saya suka gaya Ahok yang ceplas-ceplos, apa adanya. Mantaaap.
    Kita sudah tahu berapa banyak anggota dprd yang masuk hotel prodeo secara berjamaah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. he..he...he....kali ini bakal ramai kayaknya mas....apalagi DPRD mencoba mengkriminalisasi Gubernur dengan isu suap, dsb...

      Hapus
  10. Pusing deh mikirin negara kita ini

    BalasHapus

Posting Komentar

HIMBAUAN BERKOMENTAR :
1. Tersenyum Dulu | 2. Berkomentarlah sesuai dengan artikel diatas | 3. Gunakan Open ID / Name Url / Google+ | 4. Gunakan Bahasa Yang Jelas | 5. Jaga Kesopanan Ingat Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE :) | 6. Jangan Nye-SPAM | 7. Maaf, link aktif otomatis terhapus| 8. Jangan Berpromosi | 9. Jangan minta transfer pulsa | 10. Begitulah.

Postingan Populer